Kamis, 09 Februari 2012

Memotret Bulan


Bulan purnama pada saat Cap Go Meh 2012

Sudah sejak zaman dahulu, bulan merupakan objek yang sangat menarik untuk diabadikan. Melalui puisi, lukisan, dan sekarang diabadikan dengan foto. Bagi sebagian suku atau bangsa tertentu, bulan purnama biasanya terkait dengan suatu ritual, mitos, atau kepercayaan tertentu. Seperti misalnya bangsa Cina, mereka mempunyai festival bulan purnama. Perayaannya dilakukan pada saat bulan purnama pertama setiap tahunnya. Bagu suku-suku di Indonesia, bulan purnama terkait dengan berkumpulnyaorang-orang dikampung untuk melakukan permainan atau sekedar bercengkrama ngobrol kesana kemari.
Terlepas dari berbagai pendapat mengenai bulan purnama, memotret bulan, mempunyai kesulitan tersendiri.


Berbagai kesulitan itu antara lain berupa:

1. Metering tidak berfungsi normal
  • Hal tersebut wajar terjadi, karena metering kamera biasanya menghitung area secara keseluruhan.  Karena area disekitar bulan (dalam hal ini langit atau pemandangan sekitarnya) sering memberikan pengukuran yang berbeda dari cahaya yang dipantulkan bualan itu sendiri, maka metering kita akan selalau terlihat under. Sementara bila kita ambil fotonya, maka hasilnya tampak bulan akan terlihat over exposed. Solusinya adalah:
    • Lakukan metering dengan metode spot. Pindahkan metode pemilihan pencahayaan kamera dengan metode manual. Ukur pencahayaan hanya pada bulannya saja. Abaikan penghitungan yang lain. Bila kurang yakin, lakukan bracketting.
    • Bila anda ingin sekaligus memotret pemandangan disekitar kawasan tertentu dengan objek bulan sebagai backgroundnya, ada hal lain yang anda harus lakukan. Lakukan dua kali pemotretan. Metering pada foto pertama lakukan spesifik pada bulan yang akan difoto.Metering pada foto kedua, lakukan untuk mendapatkan pencahayaan yang akurat pada pemandangan yang ada. Sebaiknya anda menggunakan tripod. Hal tersebut dibutuhkan selain untuk mencegah getaran yang menyebabkan gambar jadi blur, tripod juga dibutuhkan untuk mempermudah pada saat melakukan penggabungan dengan softwere pengolahan gambar. Karena dengan menggunakan tripod, kita bisa mendapatkan dua frame yang identik tanpa takut berubah, karena kamera tertempel di tripod.
2. Bulan terlihat kecil
  • Walau pun bulan terlihat besar, tetapi bila di foto hasilnya terlihat sangat kecil. "Moon Illusion" itu istilahnya. Solusinya adalah anda disarankan menggunakan lensa tele yang lebih panjang dari 200mm. Semakin panjang lensa anda, semakin besar gambar bulan yang akan anda dapatkan. Konsekuensinya adalah, kamera akan semakin berat, dan anda akan membutuhkan tripod yang bagus untuk menopangnya.
3. Bulan tidak tergambar cukup jelas atau blur
  • .Hal tersebut terjadi bisa karena beberpa hal:
    • Kondisi langit tidak terlalu bersih. Sehingga bulan yang and foto terhalang awan, kabut, atau polusi udara. Solusinya adalah menunggu langit cukup bersih, atau pergi ke lokasi yang belum terpolusi udaranya.
    • Speed yang and gunakan terlalu lambat, walau dengan menggunakan tripod, bulan selalu dalam kondisi bergerak. Kalau anda menggunakan speed terlalu lambat, selain terjadi over exposed, anda kemungkinan juga akan mendapatkan gambar bulan yang tidak jelas. Hal tersebut terjadi karena bulan juga bergerak terhadap bumi. Jadi pergerakannya tidak tertangkap mata anda, tapi tertangkap oleh foto anda,
    • Kamera yang anda gunkan terlalu berat tanpa di topang dengan tripod yang cukup baik. Solusinya adalah pergunakan tripod yang baik kualitasnya.
Dengan adanya hal-hal diatas, mudah-mudahan anda bisa mendapatkan gambaran tentang bagai mana cara memotret bulan dengan lebih baik. Anda bisa mengembangkan sendiri dan membuat foto yang jauh lebih baik lagi. Semoga bermanfaat bagi anda para penggemar fotografi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar